Selasa, 11 Januari 2011

Menunjukkan Peristiwa Kapilaritas

Alat dan Bahan :
1. Dua Bejana
2. Dua pipa kapiler
3. Air raksa
4. Air secukupnya

Langkah kerja :
1) Siapkan dua bejana dan dua buah pipa kapiler (pipa yang ukuran diameter ukurannya kecil) dengan ukuran yang sama
2) Isi bejana A dengan air dan bejana B dengan air raksa, kemudian celupkan pipa kapiler pada masing - masing bejana tersebut
3) Amati permukaan air dan air raksa pada masing - masing bejana tersebut
4) Nyatakan kesimpulanmu 

Ternyata permukaan air pada pada pipa kapiler lebih tinggi dari pada permukaan air pada bejana A. Sedangkan permukaan air raksa pada pipa kapiler lebih rendah dari pada permukaan air raksa pada bejana B. Semakin kecil diameter pada kapiler ternyata mengakibatkan semakin tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk  zat yang membasahi dinding tabung, atau semakin rendah permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk zat yang tidak membasahi dinding. Mengapa terjadi?
Peristiwa naik turunnya zat cair di dalam pipa kapiler disebut kapilaritas.

Manfaat peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari – hari, antara lain :

1.     Naiknya minyak  pada sumbu kompor
2.     Pengisapan air dan garam mineral di dalam tumbuhan

Kerugian akibat kapilaritas antara lain : merambatnya air pada dinding rumah





Reaksi Tepung dengan Iodium

Alat dan Bahan :
1. Gelas Kimia
2. Tepung
3. Iodium
4. Air
5. Vitamin C

Langkah Kerja :
1) Isilah 1/2 gelas dengan air
2) Tambahkan tepung kira - kira seperempat sendok makan. Aduklah!
3) Tetesi campuran air dan tepung dengan setetes iodium (obat luka), apa yang terjadi?
4) Tambahkan satu tablet vitamin C, kemudian aduklah. Apa yang terjadi ?
5) Nyatakan Kesimpulanmu!

(Sumber dari Buku Sekolah Elektronik , Ilmu Pengetahuan Alam kelas 7 SMP)  

Alat Penjernih Air Sederhana

Alat dan Bahan :
1. Pasir
2. Kerikil
3. Ijuk atau serabut kelapa
4. Botol mineral 1,5 liter
5. Air kotor
6. Gelas
7. Gunting atau pisau

Langkah kerja :
1) Potong bagian bawah botol mineral
2) Pada kedua sisi botol buatlah dua lubang untuk menggantungkan botol dengan rafia
3) Potong - potong ijuk dalam ukuran kecil - kecil, kira - kira 5 cm
4) Cuci pasir dan kerikil hingga terbebas dari lumpur
5) Posisikan botol dalam keadaan terbalik, kemudian masukkan ijuk, kerikil, pasir dalam botol tersebut
6) Masukkan air kotor dalam botol
7) Tampung air yang mengalir dengan ember
8) Ulangi langkah no. 5 s.d 7 dengan menyusun penyaringan dua susunan
9) Nyatakan kesimpulanmu !

(Sumber dari Buku Sekolah Elektronik , Ilmu Pengetahuan Alam kelas 7 SMP) 

Memperlihatkan Kohesi dan Adhesi

Alat dan Bahan :
1) Dua buah tabung reaksi
2) Minyak goreng

Langkah Kerja :
1) Siapkan dua buah tabung reaksi A dan tabung reaksi B
2) Tabung reaksi A olesilah dengan minyak goreng, Tabung reaksi B tidak diolesi minyak goreng
3) Tuanglah air pada kedua tabung reaksi tersebut
4) Amati permukaan air pada tabung reaksi A dan tabung reaksi B. Samaklah kelengkungan permukaannya ? Mengapa Demikian ?

Ternayata permukaan air pada kedua tabung reaksi tersebut tidak sama. Tabung reaksi A yang diolesi minyak goreng ternyata kelengkungan permukaan airnya berbentuk cembung (meniskus cembung). Sedangkan tabung reaksi B kelegkungan permukaan airnya berbentuk cekung (meniskus cekung). Apa yang dapat kamu jelaskan dari peristiwa itu ?
Pada tabung reaksi A terjadi peristiwa kohesi air lebih besar daripada adhesi air dengan permukaan tabung reaksi yang diolesi minyak goreng. Pada tabung reaksi B kohesi air lebih kecil daripada adhesi air dengan permukaan tabung reaksi. Permukaan zat cair yang bersentuhan dengan dinding tabung membentuk sudut yang disebut sudut kontak. Sudut kontak meniskus cembung mempunyai nilai lebih besar dari 90 derajat, sedabgkan meniskus cekung memiliki sudut kontak lebih kecil dari 90 derajat.

(Sumber dari Buku Sekolah Elektronik , Ilmu Pengetahuan Alam kelas 7 SMP) 

Minggu, 09 Januari 2011

PENELITIAN GARAM BERIODIUM DAN TIDAK BERIODIUM DENGAN MENGGUNAKAN SINGKONG




1
 
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
          Pada akhir-akhir ini banyak sekali berita tentang berbagai penyakit yang diderita manusia . Dan penyakit ini semakin lama menjadi sangat kompleks sehingga menjadi aneh-aneh kedengaraanya. Sehingga kadang-kadang dokter pun angkat tangan atau tidak bisa mengatasinya. Penyakit yang lama sudah kita dengar salah satunya penyakit gondok. Penyakit ini dulu menyerang kebanyakan anak-anak namun tidak jarang orang dewasa juga ada yang terserang penyakit gondok. Penyebab penyakit ini salah satunya adalah kekurangan zat Iodium.
            Dengan banyaknya penyakit tersebut  pemerintah menganjurkan untuk menambahkan zat Iodium pada bahan–bahan makanan salah satunya pada bumbu yang disebut garam. Sehingga banyak garam di pasaran yang sudah di beri label garam beryodium. Namun apakah kita sudah terlalu percaya pada tulisan label tersebut ? atau kita menyerah saja dengan keadaan yang seadanya ?
          Dalam kesempatan kali ini team kami akan melakukan Pengamatan (OBSERVASI) Karya Ilmiah yaitu ”Pengujian garam beriodium dan tidak beriodium dengan menggunakan singkong sebagai bahan pengujiannya”. Sederhana kelihatannya yaitu dengan singkong . Dimaksudkan agar semua orang bisa melakukan  dengan mudah dan dengan bahan yang mudah  didapat pula. Dengan adanya penelitian yang kami lakukan ini, kami berharap kepada masyarakat agar mengerti pentingnya garam beriodium bagi kesehatan kita.
            Disekitar dunia pendidikan dan dunia kesehatan banyak sekali lingkungan yang mendukung dan banyak juga yang menolak. Di lingkungan sekolah banyak sekali pedagang-pedagang yang mencari nafkah dengan cara berjualan aneka macam makanan. Seperti : kue, bakso kuah, siomay, dan aneka macam makanan lainnya. Termasuk makanan yang mengandung banyak garam beriodium maupun tidak. Terkadang dalam memasak makanan ibu-ibu rumah tangga tidak memperhatikan kandungan gizi ataupun bahan makanan yang baik untuk kesehatan kita dan yang buruk yang baik untuk kesehatan kita dan yang buruk bagi kesehatan kita.
               Berkaitan dengan hal di atas team kami mencoba mancari tahu apa penyebab jika kekurangan garam beriodium bagi  kesehatan  tubuh kita. Setelah  kami   mencari dari sumber buku dan menanyakan pada ahli kesehatan, terjawablah sudah pertanyaan /masalah yang selama ini kami atau bahkan kalian tidak tahu penyebab kekurangan garam beriodium bagi kesehatan kita.
               Kemudian Bidan ikamel menjelaskan kepada kami bahwa, ”Iodin itu merupakan komponen penyusun hormon tiroksin yang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Iodin terdapat dalam bahan makanan seperti ikan laut, minyak ikan, sayuran hijau, kulit kentang, serta garam beriodin, jika kekurangan iodin setelah lahir mengakibatkan kelenjar gondok membesar dan pertumbuhan terhambat ( Kerdil ), Selain itu penderita penyakit gondok dapat mengalami penurunan kecerdasan”.
            Di negara kita ini penderita penyakit gondok dari tahun ke tahun mengalami penigkatan yang drastis.Hampir 50% penduduk Indonesia mengalaminya. Sebagai siswa atau generasi masa depan kita harus memperhatikan kesehatan. Dengan kesehatan kita dapat melakukan apa yang kita inginkan. Semoga penelitian kami ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.



2
 
B. PERUMUSAN MASALAH                                                            
          Berdasarkan latar belakang tersebut dan hasil wawancara maka kami dapat membuat suatu permasalahan sebagai berikut ini :
1)      Apakah Singkong dapat digunakan menguji garam yang beriodium dan tidak beriodium ?
2)      Bagaimana pengaruh garam beriodium terhadap kesehatan konsumen?
C. TUJUAN PENELITIAN
            Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)      Sebagai cara alternatif untuk mengetahui garam beriodium
2)      Untuk mengajak siswa-siswi (Generasi Muda Masa Depan) berfikir positif terhadap masalah di sekitarnya.
3)      Untuk mengajak masyarakat agar membiasakan diri hidup sehat.

D. HIPOTESIS
            Hipotesis yang dapat kami paparkan pada penelitian kali ini :
1) Singkong dapat di gunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan iodium pada garam
2) Garam beriodium dapat mencegah penyakit gondok.






3
 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Larutan garam dalam air merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah.
Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain
1.      Reaksi antara asam dan basa, misalnya HCl + NH3 → NH4Cl.
2.      Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl2 + H2
Keterangan: logam mulia umumnya tidak bereaksi dengan cara ini.
B. YODIUM
Yodium (Yunani: Iodes - ungu), adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup. Yodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Sebagai catatan, seharusnya astatin lebih rendah reaktivitasnya dan lebih elektropositif dari pada yodium, tapi kelangkaan astatin membuat sulit untuk mengkonfirmasikan hal ini.

4
 
Yodium terutama digunakan dalam medis, fotografi, dan sebagai pewarna. Seperti halnya semua unsur halogen lain, yodium ditemukan dalam bentuk molekul diatomik.
C. SINGKONG
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.

ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
1). Alat-Alat
            A) Neraca Ohaus
            B) Cawan Petri
            C) Parut
            D) Pisau
            E) Gelas
            F) Sendok
2) Bahan-Bahan
            a. Singkong
            b. Beberapa macam garam
            c. Air
3) Cara Kerja
1)      Singkong dikupas kulitnya
2)      Setelah dikupas, singkong diparut
3)      Campurkan singkong yang telah di parut dengan air secukupnya
4)     

7
 
Siapkan alat-alat percobaan
5)      Ukur massa garam dengan menggunakan neraca ohaus dengan massa 2 gram
6)      Setelah seluruh garam diukur, taruh di cawan petri
7)       Ukur singkong dengan menggunakan neraca ohaus dengan massa 2 gram
8)      Setelah itu taruh singkong di atas garam yang telah di sediakan
9)      Setelah itu campur singkong dengan garam lalu diaduk
10)  Setelah diaduk  diamati garam dan singkong tersebut selama 5       menit. Jika garam beryodium singkong dan garam tersebut akan terlihat keruh. Dan yang tidak beryodium akan terlihat bening
1.      Cara Kerja Penelitian Lapangan
a.       Melakukan wawancara pedagang
1.   Siapa nama
2.   Alamat
3.   Berapa rata-rata konsumen tiap hari yang membeli garam ?
4.   Adakah konsumen yang menjadi pelanggan tetap ?
5.   Berapa kg rata-rata garam beryodium yang mereka beli ?
6.   Apakah tahu garam yang dibeli mengandung Yodium ?
7.   Apakah ibu melakukan pengecekan garam  sebelum membeli dan menjual ?
8.   Berapa kg rata-rata konsumen tiap hari yang membeli garam tidak beryodium?
b.   Melakukan wawancara dengan konsumen (ibu rumah tangga)
1.      Nama
2.      Alamat
3.      Sudah berapa lama ibu mengkonsumsi garam ?
4.      Garam apa yang ibu gunakan setiap harinya ?
5.      Mengapa ibu menggunakan garam tersebut ?
6.      Apakah ada perbedaan citarasa garam biasa (tidak beryodium) dengan garam beryodium ?